AGLET


Aglet (Mobile Agent)

Mobile agent ialah agen yang mempunyai kemampuan berpindah-pindah dalam jaringan (contohnya pada jaringan World Wide Web), berinteraksi dengan host-host asing, mengumpulkan informasi berdasarkan pengguna, dan mengembalikannya ke pengirim setelah melakukan tugasnya. Mobile agent ini diimplementasikan oleh remote program. Hal-hal yang berkenaan dengan pemrograman remote juga dapat diterapkan pada mobile agent seperti :
• Penamaan Program – memberikan nama kepada agen untuk membedakannya dengan agen yang lain.
• Autentifikasi program – autentifikasi implementor dari program agen.
• Migrasi Program – memindahkan program dari satu mesin ke mesin lainnya.
• Keamanan Program – memastikan program tidak merusak mesin pengeksekusinya.
Salah satu contoh mobile agent ialah agen monitoring data stok dan penjualan yaitu agen yang secara mandiri bertugas untuk memonitor perubahan data, melaporkan kepada pengirimnya jika terjadi perubahan data pada basis data yang dimonitor. Agen monitoring sangat berguna bagi sistem yang mengalami perubahan secara dinamis, dimana perubahan data tersebut mempunyai pengaruh yang besar pada sistem secara keseluruhan. Dalam implementasinya agen jenis ini dapat menggunakan protokol HTTP (Hypertext Transfer Protocol) maupun ATP (Aglets Transfer Protocol) untuk mengakses informasi di dalam basis data yang terhubung dalam jaringan web. Sedangkan untuk mengakses ke basis data dapat digunakan KQML atau bahasa komunikasi agen lainnya untuk komunikasi antar agen.

1. Keuntungan Mobile Agent
Dibandingkan dengan teknologi agen statis, mobile agent mempunyai beberapa keuntungan yaitu :
- Mengurangi Beban Jaringan

Pada sistem yang terdistribusi komunikasi antar bagian sistem sangat tergantung pada protokol komunikasi yang melibatkan banyak interaksi untuk menyelesaikan tugas yang diberikan. Hal ini menyebabkan, trafic jaringan tinggi. Dengan mobile agent dapat dimungkinkan untuk mengemas suatu aplikasi, mengirimkannya ke host tujuan dan kemudian interaksi dapat terjadi secara lokal.

Gambar 2.14. Mobile Agent mengurangi trafik jaringan

- Efisiensi sumber daya.
Konsumsi sumber daya (CPU dan memori) dapat dihemat, sebab mobile agent bekerja sesuai dengan tugas yang diberikan yaitu pada satu node pada satu waktu. Node yang lain tidak menjalankan agen sampai node tersebut memerlukannya.

- Menanggulangi latency jaringan.
Sistem real-time yang kritis perlu tanggap terhadap perubahan lingkungannya secara real-time. Keterlambatan tanggapan yang diakibatkan oleh masalah jaringan harus dihindari. Mobile agent menawarkan suatu pemecahan dengan mengirimkan agen ke tujuan dan dieksekusi secara lokal.

- Eksekusi secara Asynchronous dan Autonomous.
Untuk menjaga koneksi dengan sistem lainnya diperlukan sarana komunikasi yang baik. Sayangnya dalam kenyataan seringkali banyak ditemukan jaringan yang mahal dan mudah putus, sehingga untuk mempertahankan koneksivitas menjadi tidak feasible, baik secara ekonomis maupun teknis. Dengan mobile agent hal ini dapat diminimasi karena mobile agent mampu bekerja secara mandiri dan dapat beroperasi secara asynchronous dan autonomous.. Gambar 2.5 menunjukan urutan peristiwa tersebut.

Gambar 2.15. eksekusi agen secara asyncronous & autonomous


- Adaptasi secara dinamis.
Mobile agent dapat mendeteksi adanya perubahan di lingkungannya dan dapat bereaksi secara autonomous melakukan perubahan.

- Andal dan Toleran terhadap Kesalahan.
Kemampuan mobile agent untuk beraksi secara dinamis pada situasi dan keadaan yang tak menguntungkan menjadikan mobile agent mudah untuk membuat sistem terdistribusi yang andal dan toleran terhadap kesalahan.

- Multiplatform.

Dalam komputasi berbasis web sangat dimungkinkan penggunaan berbagai sistem yang berbeda baik pada sisi hardware maupun software. Mobile agent tidak tergantung pada komputer dan jaringan, tetapi hanya tergantung pada lingkungannya. Sebagai contoh, mobile agent Java dapat ditujukan ke segala sistem yang mempunyai JVM (Java Virtual Machine) dan dapat beroperasi pada berbagai sistem operasi.

III.2 Sistem Multi Agen
Lange (1998) menjelaskan sistem multi agent dapat didefinisikan sebagai kumpulan jaringan agen yang mempunyai tugas khusus yang saling berinteraksi dan bekerja sama untuk memecahkan masalah global melalui bagian-bagian otonomi sistem. Karakteristik dari sistem multi agent menurut Lange (1998) adalah sebagai berikut :
- Setiap agen mempunyai tugas khusus untuk memecahkan masalah di bagian masing-masing, dan daya pandang yang terbatas.
- Tidak ada sistem kontrol global.
- Data terdistribusi pada masing-masing bagian.
Sistem ini secara tradisional mempunyai keunggulan pada bidang pemecahan masalah secara konkuren dan terdistribusi, dan juga memiliki keunggulan dalam pola-pola interaksi yang canggih. Tipe-tipe interaksi pada sistem multi agen ialah sebagi berikut (Parunak, 1998) :
- Cooperation (bekerja sama menuju satu tujuan yang sama).
- Coordination (mengorganisasikan aktivitas pemecahan masalah sehingga dapat bersama-sama mencapai tujuan).
- Negotiation (mencapai suatu kesepakatan yang dapat diterima berbagai pihak yang terlibat).
Sistem multi agent memperluas cakupan agen cerdas setidak-tidaknya dalam dua bagian yaitu :
- Agen user mendelegasikan tugasnya kepada agen lain dalam mencapai tujuannya
- Agen didesain secara eksplisit untuk berkomunikasi dan berinteraksi dengan agen lainnya.
Salah satu aplikasi yang menarik dari sistem multi agen ini ialah dalam sistem monitoring data stok dan penjualan karena data stok dan penjualan di tiap distributor mempunyai sifat yang dinamis dimana perubahan datanya sangat cepat. Sistem agen ini dapat membantu perusahaan manufaktur untuk memonitor secara simultan dan real time kondisi stok dan penjualan di masing-masing distributor yang memasarkan produknya.

III. Perancangan Sistem Mobile Agent
Sistem mobile agent yang akan dibangun adalah agent untuk melakukan monitoring dan updating data stok di sebuah distributor dalam jaringan berbasis web. Secara lengkap sistem yang akan dibangun pada penelitian ini dapat dijelaskan seperti pada gambar 1. Masing-masing komputer mempunyai tugas fungsi sebagai berikut :
• Web server
• Server basis data
• Klien


Gambar 1. Rancangan sistem

Secara blok diagram, perancangan sistem terdiri dari 3 blok utama, yaitu sisi klien atau client side, sisi server atau server side dan remote side. Sisi klien berupa internet browser yang dapat mengakses suatu web server. Sisi server terdiri dari web server dan aglet server. Sedang remote side berupa server basis data. Detail mengenai sub blok ini akan dijelaskan pada sub berikutnya. Secara lengkap blok diagram sistem dapat dilihat pada gambar 2.




Gambar 2. Diagram blok arsitektur sistem


Arsitektur sistem yang dikembangkan pada penelitian ini dapat dijelaskan sebagai berikut.
•Aglet server, merupakan rumah agen atau tempat hidup agen dimana agen dibuat, bekerja dan bertukar informasi dengan agen lainnya.
• Apache merupakan HTTP server yang mampu menangani permintaan browser untuk menampilkan halaman web baik dalam format html maupun php.
• MySQL merupakan basis data server yang berada di web server tempat penyimpanan data yang bisa diakses user menggunakan web browser.
Web browser merupakan interface bagi user sekaligus access point ke dalam sistem.

0 komentar:

Posting Komentar