Linux Router


1. Langkah – langkah yang dilakukan adalah :

1. 2. Pasang kartu jaringan pada pc yang di jadikan router

2. 3. Pasang dua kabel cross pada pc client dan pc router, pastikan port dengan pasanganx

3. 4. Atur ip pada masing – masing pc client( PC Client A = 192.168.0.7 dan PC Client B 10.0.0.9)

4. 5. Cek berapa banyak port yg terkonek pada pc router dengan perintah




6. Atur ip pada pc router pada masing2 ethernet yang sesuai dengan pc client ( eth0 terkoneksi dengan pc client A memuliki ip 192.168.0.1 sedangkan eth2 yang terkoneksi dengan pc client B memiliki ip 10.0.0.1)

7. Ping ke masing – masing pc client, pastikan semua telah terkoneksi


8. Agar pc client dapat terkoneksi dengan pc client yang lainnya maka lakukan perintah



PEMBAGIAN CLASS IP C

IP yang diberikan 192.168.0.1 dengan ketentuan akan dibuat 4 subnet

Semua pertanyaan tentang subnetting akan berpusat di 4 hal, jumlah subnet, jumlah host per subnet, blok subnet, alamat host dan broadcast yang valid. Jadi kita selesaikan dengan urutan seperti itu:

11111111.11111111.11111111.11000000 (255.255.255.192).

  1. Jumlah Subnet = 2x, dimana x adalah banyaknya binari 1 pada oktet terakhir subnet mask (2 oktet terakhir untuk kelas B, dan 3 oktet terakhir untuk kelas A). Jadi Jumlah Subnet adalah 22 = 4 subnet
  2. Jumlah Host per Subnet = 2y - 2, dimana y adalah adalah kebalikan dari x yaitu banyaknya binari 0 pada oktet terakhir subnet. Jadi jumlah host per subnet adalah 26 - 2 = 62 host
  3. Blok Subnet = 256 – 192 (nilai oktet terakhir subnet mask) = 64. Subnet berikutnya adalah 64 + 64 = 128, dan 128+64=192. Jadi total subnetnya adalah 0, 64, 128, 192.
  4. Bagaimana dengan alamat host dan broadcast yang valid? Kita langsung buat tabelnya. Sebagai catatan, host pertama adalah 1 angka setelah subnet, dan broadcast adalah 1 angka sebelum subnet berikutnya.

Subnet

192.168.0.0

192.168.0.64

192.168.0.128

192.168.0.192

Host Pertama

192.168.0.1

192.168.0.65

192.168.0.129

192.168.0.193

Host Terakhir

192.168.0.62

192.168.0.126

192.168.0.190

192.168.0.254

Broadcast

192.168.0.63

192.168.0.127

192.168.0.191

192.168.0.255

Lembar Analisa Jarkom

LEMBAR ANALISA PRAKTIKUM JARINGAN KOMPUTER PEMBUATAN KABEL JARINGAN

Media dan Peralatan Yang di gunakan

•Kabel UTP


•Konektor RJ45

•Tang Crimping

•LAN Tester 

Berikut diagram kabel straight:


Urutan Ujung A

1.Putih Orange
2.Orange
3.Putih Hijau
4.Biru
5.Putih Biru
6.Hijau
7.Putih Coklat
8.Coklat

Urutan Ujung B

1.Putih Orange
2.Orange
3.Putih Hijau
4.Biru
5.Putih Biru
6.Hijau
7.Putih Coklat
8.Coklat
Kegunaan:

1.Menghubungkan PC dengan HUB/Switch
Penggunaan kabel straight yang paling umum adalah sambungan antara PC dan hub/switch. Dalam hal ini PC terhubung langsung ke hub/switch yang otomatis membuat cross-over secara internal dengan menggunakan sirkuit khusus. Dalam kasus penggunaan kabel CAT1, yang biasa digunakan pada saluran telepon, hanya 2 kawat yang digunakan. Koneksi tipe ini tidak memerlukan cross-over khusus karena telepon terhubung langsung ke soket telepon.





Gambar di atas menunjukkan kepada kita standar CAT5 straight yang biasa digunakan untuk menghubungkan PC ke HUB. Anda mungkin sedikit bingung karena Anda mungkin beranggapan data TX + dari satu sisi untuk tersambung ke TX + di sisi lainnya, namun bukan begitu cara kerjanya.
Bila Anda menghubungkan PC ke HUB, HUB yang akan secara otomatis menyilang kabel Anda dengan sirkuit internal, alhasil Pin 1 dari PC (TX +) dihubungkan ke Pin 1 HUB (yang terhubung ke RX +). Hal ini juga berlaku pada pin yang lain. Jika tidak HUB tidak menyilang posisi pin melalui sirkuit internal (hal ini terjadi jika Anda menggunakan Uplink port pada hub) maka Pin 1 dari PC (TX +) akan terhubung ke Pin 1 HUB (dalam hal ini TX +). Jadi Anda cermati bahwa tidak peduli apapun yang kita lakukan pada port HUB (uplink atau normal), sinyal ditetapkan pada 8 pin pada PC, akan selalu tetap sama, maka setting pin di HUB yang akan berubah sesuai dengan posisi normal atau uplink.

Diagram Kabel Cross


Urutan Ujung A
1. Putih Orange
2. Orange
3. Putih Hijau
4. Biru
5. Putih Biru
6. Hijau
7. Putih Coklat
8. Coklat


Urutan Ujung B
1. Putih Hijau
2. Hijau
3. Putih Orange
4. Putih Coklat
5. Coklat
6. Orange
7. Biru
8. Putih Biru

Cara koneksi dengan kabel Cross Dari PC to PC
PC Pertama
Masukkan ke network connection di control panel :
Start menu run control panel
Setelah itu masuk ke bagian Network Connections
Kemudian pilih Local Area Network Connection

Klik kanan Local Area Network Connection, pilih properties

Di kotak dialog Local Area Network Connection Properties, di bagian tab General pilih Internet Protocol ( TCP/IP ) Kemudian Klik Properties

Setelah itu masukkan IP Addressnya 192.168.1.2, kemudian Netmasknya 255.255.255.0

Setelah itu klik button OK, kemudian Close
Nah untuk PC yang kedua tahapnya sama saja dengan yang diatas namun Alamat IP Addressnya berbeda dengan PC yang sebelumnya, anda dapat mengisinya dengan 192.168.1.1 atau dengan IP 192.168.1.x yang lain, terserah anda. Dengan catatan netmasknya harus sama dengan pc yang sebelumnya yakni 255.255.255.0
Kemudian langkah selanjutnya adalah melakukan konfigurasi network setup wizard untuk kedua PC tersebut, agar keduanya dapat saling terhubung sebagai satu workgroup.
Setelah selesai, lakukan ping dari salah satu PC tersebut ke PC lainnya… Jika tampilannya seperti ini maka PC anda telah terhubung satu sama lainnya.
C:\Documents and Settings\Al-k>ping 192.168.1.1
Pinging 192.168.1.1 with 32 bytes of data:
Reply from 192.168.1.1: bytes=32 time<1ms ttl="128″ bytes="32″ ttl="128″ bytes="32″ ttl="128″ bytes="32″ ttl="128″ sent =" 4," received =" 4," lost =" 0″ minimum =" 0ms," maximum =" 0ms," average =" 0ms">


 


 


 

    

SUBNETTING VLSM


Definisi Subnetting

Adalah teknik agar seorang administrator jaringan dapat membagi sebuah pribadi tunggal Internet Protocol (IP) yang didapat dari ISP ke dalam beberapa subnetwork yang lebih kecil oleh pengelompokan logis alamat host ke alamat subnetwork dan alamat host. Router membangun batas antara subnet.

Cara penggunaan Subneting

Seorang Network Administrator sering kali membutuhkan pembagian network dari suatu IP Address yang telah diberikan oleh Internet Service Provider (ISP). Dikerenakan persedian IP Address pada saat ini sangat terbatas akibat menjamurnya situs-situs di internet. Cara untuk membagi network ini disebut dengan subneting dan hasil dari subneting disebut subnetwork. Langkah-langkah subneting adalah sbb :

contoh :
Suatu perusahaan mendapatkan IP adress dari suatu ISP 160.100.0.0/16, perusahan tersebut mempunyai 30 departemen secara keseluruhan, dan ingin semua departemen dapat akses ke internet. Tentukan network tiap departemen ?

Solusi ;
1. Tentukan berada dikelas mana ip tersebut ? B
2. Berapa jumlah network yang dibutuhkan ?
dengan rumus 2n > network yang dibutuhkan
25 > 30
3. Ubah menjadi biner

network-portion host-portion
10100000 01100100 00000000 00000000
11111111 11111111 00000000 00000000

4. Ambil bit host-portion sesuai dengan kebutuhkan network, sehingga

network-portion host-portion
10100000 01100100 _ _ _ _ _ 000 00000000
11111111 11111111 1 1 1 1 1 000 00000000

perhatikan oktet ketiga
_ _ _ _ _ 000
1 1 1 1 1 000



Cara 1
Dengan mengkombinasikan bit

00001 000 = 8
00010 000 = 16
00011 000 = 24
00100 000 = 32
00101 000 = 40
00110 000 = 48
……………
11111 000 = 248

Cara 2
Mengurangi subnet mask dgn bilangan 256

11111 000 = 248

256 – 248 = 8 maka subnetwork adalah kelipatan 8

No Depertemen Subnetwork (255.255.248.0)
1 Pertama 160.100.8.0
2 Kedua 160.100.16.0
3 Ketiga 160.100.24.0
4 Keempat 160.100.32.0
5 Kelima 160.100.40.0
6 Keenam 160.100.48.0
7 Ketujuh 160.100.56.0
.. ………….
30 Ketigapuluh 160.100.248.0
Maka

Network Broadcast Range-Hoat
160.100.8.0 160.100.15.255 160.100.8.1 – 160.100.15.254
160.100.16.0 160.100.23.255 160.100.16.1 – 160.100.23.254
160.100.24.0 160.100.31.255 160.100.24.1 – 160.100.31.254
160.100.32.0 160.100.39.255 160.100.32.1 – 160.100.39.254
160.100.40.0 160.100.47.255 160.100.40.1 – 160.100.47.254
160.100.48.0 160.100.55.255 160.100.48.1 – 160.100.55.254
160.100.56.0 160.100.63.255 160.100.56.1 – 160.100.63.254
160.100.64.0 160.100.71.255 160.100.64.1 – 160.100.71.254
160.100.72.0 160.100.79.255 160.100.72.1 – 160.100.79.254
…….. ………. ………….

160.100.248.0 160.100.255.255 160.100.248.1 – 160.100.255.254

VLSM (Variable Leght Subnet Mask)

Konsep subneting memang menjadi solusi dalam mengatasi jumlah pemakaian IP Address. Akan tetapi kalau diperhatikan maka akan banyak subnet. Penjelasan lebih detail pada contoh :

contoh :
Pada suatu perusahaan yang mempunyai 6 departemen ingin membagi networknya, antara lain :
1. Departemen A = 100 host
2. Departemen B = 57 host
3. Departemen C = 325 host
4. Departemen D = 9 host
5. Departemen E = 500 host
6. Departemen F = 25 host

IP Address yang diberikan dari ISP adalah 160.100.0.0/16

Apabila kita menggunakan subneting biasa maka akan mudah di dapatkan akan tetapi hasil dari subneting (seperti contoh 1) tersebut akan terbuang sia-sia karena hasil dari subneting terlalu banyak daripada jumlah host yang dibutuhkan. Maka diperlukan perhitingan VLSM yaitu :

1. Urut kebutuhan host yang diperlukan
1. Departemen E = 500 host
2. Departemen C = 325 host
3. Departemen A = 100 host
4. Departemen B = 57 host
5. Departemen F = 25 host
6. Departemen D = 9 host

2. Ubah menjadi biner

network-portion host-portion
10100000 01100100 00000000 00000000
11111111 11111111 00000000 00000000
Jika pada subneting dimabil dari network maka pada VLSM diambil pada dari host

l Untuk 500 host
network-portion host-portion
10100000 01100100 00000000 00000000
11111111 11111111 00000000 00000000

Untuk 500 host dimabil 9 bit dari host-portion karena
2n-2 > jumlah host

Hasilnya 160.100.0.0/23

Network Broadcast Range-Hoat
160.100.0.0/23 160.100.0.255 160.100.0.1 – 160.100.1.254
160.100.2.0/23 160.100.2.255 160.100.2.1 – 160.100.3.254
160.100.4.0/23 160.100.4.255 160.100.4.1 – 160.100.5.254
160.100.6.0/23 160.100.6.255 160.100.6.1 – 160.100.7.254
160.100.8.0/23 160.100.8.255 160.100.8.1 – 160.100.9.254
…….. ………. ………….
160.100.254.0/23 160.100.254.255 160.100.254.1 – 160.100.255.254

l Untuk 325 host kita masih dapat menggunakan subnet dari 500 host karena masih dalam arena 29 dan pilihlah subnet yang belum digunakan.
l Untuk 100 host menggunakan 28 > 100 dan ambil salah satu dari subnet sebelumnya yang belum terpakai.
misal 160.100.2.0/24

network-portion host-portion
10100000 01100100 00000010 00000000
11111111 11111111 00000010 00000000

maka
Network Broadcast Range-Hoat
160.100.2.0/24 160.100.2.255 160.100.2.1 – 160.100.2.254
160.100.3.0/24 160.100.3.255 160.100.3.1 – 160.100.3.254

l Untuk 57 host menggunakan 26 >57 dan ambil salah satu dari subnet sebelumnya yang belum terpakai.
misal 160.100.3.0/24

network-portion host-portion
10100000 01100100 00000010 00000000
11111111 11111111 00000011 00000000

maka
Network Broadcast Range-Hoat
160.100.3.0/26 160.100.3.91 160.100.3.1 – 160.100.3.90
160.100.3.64/26 160.100.3.63 160.100.3.65 – 160.100.3.126
160.100.3.128/26 160.100.3.127 160.100.3.129 – 160.100.3.190
160.100.3.192/26 160.100.3.191 160.100.3.193 – 160.100.3.254

l Untuk 25 host menggunakan 25 > 25 dan ambil salah satu dari subnet sebelumnya yang belum terpakai.
misal 160.100.3.192/25

network-portion host-portion
10100000 01100100 00000010 00000000
11111111 11111111 00000011 00000000
maka

Network Broadcast Range-Hoat
160.100.3.192/27 160.100.3.223 160.100.3.193 – 160.100.3.222
160.100.3.224/27 160.100.3.255 160.100.3.225 – 160.100.3.254

l Untuk 9 host menggunakan 24 > 16 dan ambil salah satu dari subnet sebelumnya yang belum terpakai.
misal 160.100.3.224/25

network-portion host-portion
10100000 01100100 00000010 00000000
11111111 11111111 00000011 00000000

maka
Network Broadcast Range-Hoat
160.100.3.224/28 160.100.3.239 160.100.3.225 – 160.100.3.227
160.100.3.240/28 160.100.3.255 160.100.3.241 – 160.100.3.254

sumber :

http://www.wikanpribadi.com/belajar-dan-mengenal-ip-address-subnetting-dan-vlsm/

http://www.yourdictionary.com/computer/subnetting

LEMBAR ANALISA


Praktikum Jaringan Komunikasi -2

Tanggal Praktikum (06 April 2010)

Nama : Isnava Novianti

Nim : 08 615 015

Kelas : IV A

1 mii-tool dengan kabel dilepas

root@lab2-desktop:/home/lab2# mii-tool

eth0: no link

2 mii-tool dengan kabel terpasang

root@lab2-desktop:/home/lab2# mii-tool

eth0: negotiated 100baseTx-FD flow-control, link ok

3 lspci

root@lab2-desktop:/home/lab2# lspci

00:00.0 Host bridge: Intel Corporation 82945G/GZ/P/PL Memory Controller Hub (rev 02)

00:02.0 VGA compatible controller: Intel Corporation 82945G/GZ Integrated Graphics Controller (rev 02)

00:1b.0 Audio device: Intel Corporation 82801G (ICH7 Family) High Definition Audio Controller (rev 01)

00:1c.0 PCI bridge: Intel Corporation 82801G (ICH7 Family) PCI Express Port 1 (rev 01)

00:1c.2 PCI bridge: Intel Corporation 82801G (ICH7 Family) PCI Express Port 3 (rev 01)

00:1c.3 PCI bridge: Intel Corporation 82801G (ICH7 Family) PCI Express Port 4 (rev 01)

00:1d.0 USB Controller: Intel Corporation 82801G (ICH7 Family) USB UHCI Controller #1 (rev 01)

00:1d.1 USB Controller: Intel Corporation 82801G (ICH7 Family) USB UHCI Controller #2 (rev 01)

00:1d.2 USB Controller: Intel Corporation 82801G (ICH7 Family) USB UHCI Controller #3 (rev 01)

00:1d.3 USB Controller: Intel Corporation 82801G (ICH7 Family) USB UHCI Controller #4 (rev 01)

00:1d.7 USB Controller: Intel Corporation 82801G (ICH7 Family) USB2 EHCI Controller (rev 01)

00:1e.0 PCI bridge: Intel Corporation 82801 PCI Bridge (rev e1)

00:1f.0 ISA bridge: Intel Corporation 82801GB/GR (ICH7 Family) LPC Interface Bridge (rev 01)

00:1f.1 IDE interface: Intel Corporation 82801G (ICH7 Family) IDE Controller (rev 01)

00:1f.2 IDE interface: Intel Corporation 82801GB/GR/GH (ICH7 Family) SATA IDE Controller (rev 01)

00:1f.3 SMBus: Intel Corporation 82801G (ICH7 Family) SMBus Controller (rev 01)

04:08.0 Ethernet controller: Intel Corporation PRO/100 VE Network Connection (rev 01)

4 arp

root@lab2-desktop:/home/lab2# ping -b 192.168.0.255

WARNING: pinging broadcast address

PING 192.168.0.255 (192.168.0.255) 56(84) bytes of data.

^C

--- 192.168.0.255 ping statistics ---

148 packets transmitted, 0 received, 100% packet loss, time 147028ms

root@lab2-desktop:/home/lab2# arp

Address HWtype HWaddress Flags Mask Iface

lab2-desktop-11.local ether 00:19:d1:18:db:73 C eth0

5 ifconfig dan route dengan IP 192.168.0.*/24

root@lab2-desktop:/home/lab2# ifconfig eth0 192.168.0.17/24

root@lab2-desktop:/home/lab2# route 192.168.0.17

Usage: route [-nNvee] [-FC] [] List kernel routing tables

route [-v] [-FC] {add|del|flush} ... Modify routing table for AF.

route {-h|--help} [] Detailed usage syntax for specified AF.

route {-V|--version} Display version/author and exit.

-v, --verbose be verbose

-n, --numeric don't resolve names

-e, --extend display other/more information

-F, --fib display Forwarding Information Base (default)

-C, --cache display routing cache instead of FIB

=Use '-A ' or '--'; default: inet

List of possible address families (which support routing):

inet (DARPA Internet) inet6 (IPv6) ax25 (AMPR AX.25)

netrom (AMPR NET/ROM) ipx (Novell IPX) ddp (Appletalk DDP)

x25 (CCITT X.25)

6 ifconfig dan route dengan DHCP

7 ping, traceroute, mtr

- 10.252.13.90

- 202.154.187.7

- www.eepis-its.edu

- www.yahoo.com

8 netstat –nlptu

9 netstat -natu

Warriors of The Net – IP for Peace

Pemeran :

* TCP Packet
* ICMP Ping Packet
* UDP Packet
* The Router
* Ping of Death
* The Router Switch

Pada mulanya, manusia dan mesin bekerja sama untuk mewujudkan mimpi. Suatu kesatuan kekuatan tanpa mengenal batas geografi. Tanpa melebihkan ras, kepercayaan, dan warna kulit. Suatu era baru dimana komunikasi benar-benar membuat manusia bertemu. Inilah permulaan jaringan.

Pada video menceritakan apa yang terjadi ketika kita memasuki atau mengklik suatu link. Ketika mengklik suatu link, kita mengirimkan suatu informasi. Informasi dimasukkan ke sebuah mailroom punya Mr IP, dia kemudian dikemas, dilabeli, diberi alamat pengirim, alamat penerima, alamat proxy server.

Perjalanan selanjutnya, paket dikirim ke network area, yaitu LAN yang sangat tidak terkontrol. Disitulah terjadi pertukaran informasi namun tidak menutup kemungkinan terjadi kecelakaan dan disini mungkin terjadi kemacetan sehingga alamat yang benar sangat diperlukan untuk menempatkan ke jalur yang benar.

Kemudian paket menemui the Router, dia yag mengatur alur-alur yang benar. Setelah meninggalkan Router, paket-paket menuju the Router Switch yang bekerja seperti pinball yang melempar paket menuju dua jalur.

Kemudian setelah semua dilalui, paket menuju level berikutnya, yaitu Proxy. Proxy banyak digunakan perusahaan atau lembaga untuk mengenali atau keamanan. Paket ditempatkan di ukurannya masing-masing, ditempatkan dan alamat ataupun URL mereka diperiksa satu-persatu dan label mereka dibuka. Paket yang memenuhi akan lanjut dan paket yang tidak memenuhi akan dihancurkan jika tidak ingin dihancurkan, diperlukan pemantau atau pengatur.

Perjalanan berikutya adalah melewati Firewall, yang mengenali maksud agar tidak salah tujuan. Kemudian paket menemui the Router lagi, yaitu the Router Firewall, semacam bandwith yang mengenali informasi yang berupa interface, informasi terlarang seperti informasi rahasia perusahaan akan dibuang. Dan informasi atau data yang diminta tidak segampang itu dihancurkan , maka Router Firewall ini memberi penggantinnya.

Kemudian paket kembali ke jalan, menuju suatu jaringan, seperti jarring laba-laba. Jaringan ini terhbung secara luas dan mengglobal. Jaringan ini benar-benar berbeda dari jalan-jalan sebelumnya. Jalan ini dilindungi suatu dinding, namun ditempat ini memiliki sedikit control atau aturan sehingga tidak menutup kemungkinan menuju berbagai jaringan yang ada. Namun, karena kebebasan ini juga, tidak menutup kemungkinan menemui bahaya, yaitu Ping or Death packet. Paket tersebut adalah paket yang lain dari biasanya dan itdak diinginkan.

Paket-paket kemudian dikirimkan melalui satelit, telepon, wireless, ataupun kabel. Mereka menempuh jarak yang berbeda-beda, maka kecepatan merekapun bebeda. Di perjalanan inilah yang membebani media tersebut dan kita harus membayarnya.

Fuh, sekarang hamper mendekati tujuan akhir, si paket menemui suatu firewall lagi. Di firewall ini dapat kita atur, tergantung pada pandanangan kita port mana saja yang di inginkan. Jika diluar port tersebut akan dihancurkan. Misalnya untuk mail portnya adalah 25, untuk web server adalah 80. jadi, paket dilempar lagi menuju poet yang sesuai.

Masih berjalan-jalan, paket kemudian ditempatkan di suatu interface yang ditempatkan di web server yang dapat dihubungkan ke peralatan seperti web cam hingga computer. Degan begitu, berbagai tujuan kita dapat tertangkap. Apakah untuk browsing ataupun shoping.

Paket yang diterima kemudian dibuka, informasi diambil dan dikirim ke web server. Nah sekarang paket kosong, paket ini kemudian digunakan kembali untuk diisi informasi yang diinginkan. Setelah didapat, paket jalan-jalan lagi deh

Seperti sebelumnya, paket dialamati, dilabeli, kemudian dikirim kembali ke firewall, masuk ke jaringan internet lagi, dan seterusnya… seperti tadi. Hingga paket masuk ke interface dan siap memberikan pesan yang anda pesan tau anda inginkan…